-------------------- ---------------------

Friday, October 28, 2011

Biogas untuk Industri Kecil

Pemerintah akan Kembangkan Biogas untuk Industri Kecil
MedanBisnis – Jakarta. Pemerintah akan meningkatkan pengembangan teknologi biogas sebagai sumber energi khususnya untuk kalangan industri kecil dan menengah (IKM).
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis Saedah  di Jakarta, Senin (21/2), mengatakan, penerapan biogas bisa menjadi solusi dalam penggunaan energi yang efisien bagi sektor IKM untuk menopang proses produksi.

"Pengembangan biogas belum diarahkan kepada dukungan terhadap pemenuhan eksistensi dan peningkatan 3,8 juta IKM , Padahal pengembangan biogas sangat sesuai dengan karakter IKM yang terpisah-pisah pada skala kecil dan berdiri sendiri," katanya dalam Seminar Series on Green Productivity Theme: Biogas is the best renewal energy alternative for Indonesia.

 Jumlah IKM saat ini lebih dari 3,8 juta unit usaha yang menyerap sekitar 8,75 juta tenaga kerja, yang mana 90% adalah industri kecil dan sisanya industri menengah dengan pengelompokan sektor pangan, kimia, bahan bangunan, sandang, kerajinan dan logam serta elektronika.

IKM sub-sektor pangan, kimia bahan bangunan dan logam merupakan kelompok IKM yang pemakaian energi atau BBM dalam kapasitas besar. Adapun jenis energi BBM yang banyak digunakan oleh IKM adalah minyak tanah, batu bara, elpiji dan kayu bakar. Langkah substitusi minyak tanah ke gas dan batubara telah dilakukan mulai tahun 2008 dan diikuti penyesuaian teknologi dan investasi.

"Secara khusus, IKM belum mengggunakan biogas untuk produksi, masih dalam penggunaan keperluan rumah tangga. Penggunaan biogas oleh IKM lebih mudah diterapkan pada sentra IKM di pedesaan dengan populasi ternak sebagai pasokan bahan baku biogas", tambahnya.

Di sentra IKM produk sapi dan olahan daging sapi yaitu abon, dendeng dan susu dapat menggunakan biogas hasil olahan kotoran ternak sapi di Bandung dan Boyolali.

Sentra penyulingan minyak atsiri biasanya di daerah pedesaan dapat menggunakan biogas dari kotoran ternak di sekitar lokasi Garut, Kuningan dan Banyumas.

Sementara itu Ketua Kamar Dagang Indonesia, Suryo Bambang Sulisto menyatakan, pemerintah perlu memberikan insentif dalam rangka upaya mengembangkan energi  biogas di Indonesia. "Pemberian insentif ini diperlukan agar masyarakat dapat beralih ke energi alternatif," katanya.

Ditegaskannya, sejak dikembangkan dari 20 tahun lalu, saat ini tercatat baru sebanyak 14 ribu unit alat pengembang biogas yang berada di Indonesia. "Kadin memiliki target untuk memasang sebanyak satu juta unit hingga tiga tahun mendatang," ujarnya.

Menurut dia, pengembangan biogas belum optimal dilakukan di Indonesia, karena penerapan energi ini masih bersifat proyek percontohan dan belum ada dukungan yang konkret dari pemerintah seperti kebijakan subsidi.

Hambatan lainnya yang dihadapi, lanjutnya, masih tingginya biaya pembuatan biogas bagi kalangan rumah tangga maupun usaha kecil menengah yang merupakan target utama dalam pengembangan biogas. Pembuatan satu unit teknologi biogas diperkirakan menelan dana sekitar Rp10 juta. (ant)

Kekurangan Energi

1 Miliar Orang Kekurangan Energi

SHUTTERSTCOK.COM Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kawasan Asia Timur-Pasifik telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Akan tetapi, masih ada 170 juta orang di kawasan ini yang belum memiliki saluran listrik, dan sebanyak 1 miliar penduduk masih menggunakan bahan bakar padat untuk memasak.
"Di Asia Timur dan Pasifik, satu miliar orang di kalangan terbawah masih menghadapi kekurangan energi dan kurangnya akses untuk solusi energi modern," ujar John Roome selaku Direktur Bank Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan, Kawasan Asia Timur dan Pasifik, di Jakarta, Selasa (18/10/2011). Oleh karena masih banyak penduduk yang bergantung pada bahan bakar padat, lanjut John, maka polusi udara dalam ruangan akan terus menjadi faktor risiko kesehatan, terutama berisiko bagi perempuan dan anak-anak.
Apa yang ia kemukakan ini merupakan bagian dari laporan Bank Dunia bersama dengan AusAID dengan judul "One Goal, Two Paths: Achieving Universal Access to Modern Energy in East Asia and Pacific".
Laporan ini menjabarkan sejumlah program yang ambisius untuk mengatasi masalah kekurangan energi di kawasan ini pada 2030. Dengan begitu, laporan ini diharapkan dapat mendorong pemerintah bekerja melalui dua jalur secara simultan. Jalur pertama, pemerintah di kawasan ini diharapkan dapat mencapai akses universal bagi listrik dengan cara akselerasi. Apakah itu melalui program-program jaringan listrik ataupun di luar jaringan. Termasuk juga menyediakan layanan yang lebih efisien untuk rumah tangga.
Selain itu, pada jalur kedua, pemerintah diharapkan juga dapat meningkatkan akses untuk bahan bakar memasak yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, dengan penggunaan gas natural, gas cair, hingga biogas. Tidak hanya sebatas bahan baku saja, pemerintah juga diharapkan menyediakan kompor masak yang lebih canggih, terutama di daerah pedesaan miskin. Ini akan membantu peningkatan kesehatan dan mengurangi jumlah kematian prematur. Itu karena, berdasarkan catatan Bank Dunia, sebanyak 600.000 orang meninggal di kawasan ini setiap tahunnya akibat polusi dalam ruangan.
"Kedua jalur ini sangat terjangkau. Biaya yang diperlukan diperkirakan mencapai 78 miliar dollar AS untuk dua dekade mendatang bagi kawasan untuk mencapai akses universal untuk listrik, bahan bakar modern untuk memasak dan kompor memasak yang canggih," tambah Dejan Ostojic selaku penulis utama laporan.
Memang, lanjut dia, cara ini memakan biaya 40 persen lebih tinggi dari biaya dengan skenario "business as usual," untuk jangka waktu yang sama. Namun, masih lebih kecil apabila dibandingkan dengan PDB regional.

Fakta Menarik, Macam Warna yang Dihasilkan Api tahukah kau

Fakta Menarik, Berbagai Macam Warna yang Dihasilkan Api

tahukah kau

Fakta Menarik, Berbagai Macam Warna yang Dihasilkan Api

Kalian semua pasti sudah paham tentang api, baik itu kegunaannya dalam hidup kita sehar-hari ataupun dari pelajaran yang kalian dapat. Tapi tahukah kalian, kenapa api itu bisa memiliki beberapa warna dan apakah perbedaan dari masing-masing warna api tersebut. Berikut ini beberapa penjelasan mengenai warna dan jenis api.


1. Api Merah


Api berwarna merah / kuning ini biasanya bersuhu dibawah 1000 derajat celcius. Api jenis ini termasuk api yang "kurang panas" dikarenakan jarang atau kurang sering digunakan di pabrik-pabrik industri baja / material. Kalau pada matahari, api ini berada pada bagian paling luarnya, yaitu bagian yang paling dingin.


2. Api Biru





Api berwarna biru merupakan api yang mungkin sering kita jumpai di dapur. Biasanya api ini sering kita lihat di kompor gas. Rata-rata suhu api yang berwarna biru kurang dari 2000 derajat celcius. Api ini berbahan bakar gas dan mengalami pembakaran sempurna. Jadi tingkatan api biru diatas merah.


3. Api Putih



Ini merupakan api paling panas yang ada di bumi. Warna putihnya itu dikarenakan suhunya melebihi 2000 derajat celcius. Api inilah yang berada di dalam inti matahari, dan muncul akibat reaksi fusi oleh matahari. Api ini paling banyak digunakan di pabrik-pabrik yang memproduksi material besi dan sejenisnya.


4. Api Hitam (Api Terpanas dari Neraka)

Tapi tahukah kalian bahwa api yang paling panas itu berwana Hitam, dan api hitam murni yang sesungguhnya ada di Neraka.

Ini bisa dibuktikan dari waktu Allah SWT yang memerintahkan malaikat mengambil api dari neraka buat kehidupan di bumi, Si Penjaga Neraka memberikan api dari neraka hanya seukuran semut, lalu didinginkan dahulu sampai 70 masa (sekitar 350 ribu tahun kalau di bumi), lalu perlahan api tersebut berubah warna dari HITAM > PUTIH > BIRU > MERAH

Api hitam itu bisa saja disimulasikan (disimulasikan ya, bukan dibuat aslinya). Kalau misalnya kita lihat nyala api lilin atau kompor bunsen dengan seksama, maka ada perbedaan spektrum warna di dalamnya.






Nah, kalian bisa lihat kan, kalau di bagian pangkal api ada bagian kecil yang warnanya nyaris transparan? Itulah yang disebut dengan api hitam. Karena definisi warna hitam pada spektrum warna cahaya adalah sebenarnya ketiadaan cahaya, jadi kelihatannya transparan.

Ini adalah bagian yang paling panas, sehingga kalau mau memanaskan reaksi kimia, tabung uji harus ditempatkan di bagian ini.


Nah gambar diatas ini adalah contoh untuk simulasi yang lebih jelas. Kalian bisa lihat kan, kalau apinya seolah menggantung di atas sumbu lilin? Nah, bagian transparan itulah yang disebut api hitam.



Simulasi Untuk Membuat Warna Api

Warna dari api juga bisa dibuat dengan pembakaran bahan kimia atau unsur golongan alkali / alkali tanah, contoh :

1. Red Strontium Chloride = api merah (pakai Stronsium)
2. Orange Calcium Chloride = api oranye (pakai Kalsium)
3. Yellow Sodium Chloride = api kuning (pakai Sodium)
4. Green Copper Sulfate = api hijau
5. Blue Copper Chloride = api biru
6. Violet 3 parts Potassium Sulfate 1 part Potassium Nitrate = api ungu
7. White Magnesium Sulfate = api putih (pake Magnesium

Dan terakhir kalau semua bahan itu dicampur akan menghasilkan api warna warni.





Gambaran Tentang Panasnya Api Hitam di Neraka

Allah SWT berfirman (artinya): 
“Maka, Kami akan memperingatkan kamu dengan An Naar yang menyala-nyala.” (Al Lail : 14)

Bagaimana gambaran dahsyatnya api neraka yang telah Allah subhanahu wata’ala sediakan itu? Hal itu telah digambarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadist yang diriwayatkan sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:

“(Panasnya) api yang kalian (Bani Adam) nyalakan di dunia ini merupakan sebagian dari tujuh puluh bagian panasnya api neraka Jahannam.

Para sahabat bertanya:
“Demi Allah, apakah itu sudah cukup wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam?”

Rasul bersabda:
“(Belum), sesungguhnya panasnya sebagian yang satu melebihi sebagian yang lainnya sebanyak enam puluh kali lipat.” (HR. Muslim no. 2843)

Api neraka itu juga melontarkan bunga-bunga api. Seberapa besar dan bagaimana warna bunga api tersebut?

Allah SWT telah gambarkan hal tersebut dalam surat Al Mursalat: 32-33 (artinya):
“Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana. Seolah-olah seperti iringan unta yang kuning.”

Berkata Asy Syaikh As Sa’di dalam tafsir ayat ini:
“Sesungguhnya api neraka itu hitam mengerikan dan sangat panas.” (Lihat Taisirul Karimir Rahman)




Suhu Sebuah Bintang Dapat Diprediksi Dari Warnanya

Kita juga bisa mengetahui suhu bintang dari warnanya, contoh:

Matahari kita (Matahari adalah bintang) berwarna kuning, itu berarti antara merah dan biru, untuk BRG (Big Red Giant atau Raksasa Merah Besar) berwarna merah, berarti paling tidak panas. Untuk biru dan ungu (contohnya Sirius) berarti super panas.

Sumber :
kaskus.us
-------------